15 Franchise Makanan Terlaris yang Patut Dicoba di Indonesia

15 Franchise Makanan Terlaris yang Patut Dicoba di Indonesia

Pasar franchise makanan di Indonesia terus berkembang, dan beberapa merek telah membuktikan ketangguhan mereka dalam menghadapi persaingan sengit. Berikut adalah 15 franchise makanan terlaris yang berhasil mempertahankan popularitas mereka di Indonesia.

15 Franchise Makanan Terlaris

  1. Es Teh Indonesia Merek ini, dimiliki oleh artis terkenal Indonesia, telah berhasil menarik lebih dari 500 gerai di berbagai kota. Modal untuk bergabung sebagai mitra adalah sekitar Rp120 jutaan, termasuk lisensi, peralatan, dan stok bahan baku.
  2. Jajanan Korea Gildak Gildak, dengan konsep makanan jalanan Korea, memikat anak muda Indonesia dengan produk unggulannya, Itaewon Crispy Chicken. Investasi sekitar Rp200 juta akan memberikan fasilitas lengkap, termasuk panduan operasional standar (SOP).
  3. Kopi Janji Jiwa Dikenal dengan tagline “fresh to cup”, Janji Jiwa menawarkan minuman kopi, Jiwa Tea, dan Jiwa Toast. Paket mitra tersedia dengan harga sekitar Rp75 juta hingga Rp85 juta.
  4. Kebab Baba Rafi Menyajikan kebab khas Turki dengan model bisnis syariah, Kebab Baba Rafi menarik calon mitra dengan pembagian kepemilikan 60% untuk mitra. Modal yang dibutuhkan berkisar Rp75-300 juta.
  5. Mixue Ice Cream Produk es krim asal Tiongkok ini diterima dengan cepat di Indonesia. Biaya pembukaan franchise Mixue Ice Cream & Tea sekitar Rp808 juta, termasuk bahan baku dan pelatihan.
  6. Rocket Chicken Bisnis ayam goreng tepung ini, yang telah berdiri sejak 2010, menawarkan paket waralaba dengan dana sekitar Rp300-400 juta, termasuk aset seperti meja, kursi, dan peralatan masak.
  7. Sabana Fried Chicken Dikenal sebagai comfort food yang terjangkau, Sabana Fried Chicken menawarkan kesempatan bergabung dengan modal awal sekitar Rp17 jutaan.
  8. SHIM HAE Korean BBQ Gerai Korean BBQ ini menawarkan konsep bisnis terinspirasi dari drakor. Modal untuk kerja sama berkisar antara Rp200-600 juta, tergantung pada paket yang dipilih.
  9. Subway Merek sandwich asal Amerika Serikat ini menawarkan peluang kerja sama dengan dana antara Rp1,3-3 miliar.
  10. Es Teler 77 Sejak lebih dulu hadir, Es Teler 77 menjadi pilihan dengan modal sekitar Rp80 jutaan.
  11. Ngikan Yuk Merek yang dibangun oleh selebgram populer ini menawarkan mitra dengan biaya sekitar Rp300 jutaan.
  12. Warteg Kharisma Bahari Dengan harga kemitraan sekitar Rp130 juta, Warteg Kharisma Bahari menawarkan menu akrab dengan lidah masyarakat Indonesia.
  13. Panties Pizza Gerai pizza lipat ini memerlukan biaya kemitraan sekitar Rp130 juta hingga Rp300 juta.
  14. Es Coklat Panjang Umur Merek minuman es coklat ini menawarkan kemitraan mulai dari Rp10 juta hingga Rp12 juta.
  15. Kopi KULO Merek minuman kopi ini dengan cepat mendapatkan popularitas dengan ratusan outlet di banyak kota, dan kemitraan dapat dimulai dengan harga Rp125 juta.

Kelebihan Memilih Bisnis Franchise

Franchise memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi para pengusaha yang ingin memulai bisnis. Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari sistem franchise:

  1. Model Bisnis yang Terbukti: Franchise biasanya didasarkan pada model bisnis yang telah terbukti sukses. Dengan memilih franchise yang telah berhasil, para pemilik usaha dapat mengurangi risiko kegagalan dan memiliki panduan yang jelas dalam menjalankan operasi sehari-hari.
  2. Dukungan dan Pelatihan: Pemilik franchise mendapatkan dukungan dan pelatihan dari pihak franchise. Ini melibatkan bantuan dalam segala hal, mulai dari pemilihan lokasi hingga manajemen inventaris, pemasaran, dan operasional harian. Dengan demikian, pemilik franchise dapat memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman dari pihak yang sudah berpengalaman.
  3. Brand yang Terkenal: Memiliki merek yang sudah dikenal dapat memberikan keuntungan besar. Pemilik franchise tidak perlu membangun merek dari awal, karena konsumen sudah mengenal dan mempercayai merek tersebut. Ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
  4. Skala Ekonomi: Franchise dapat memanfaatkan skala ekonomi karena mereka dapat membeli barang dan layanan dalam jumlah besar, mengurangi biaya unit. Ini dapat mencakup pengadaan bahan baku, peralatan, dan kampanye pemasaran nasional.
  5. Dukungan Pemasaran: Pemilik franchise mendapatkan manfaat dari strategi pemasaran nasional atau regional yang telah dikembangkan oleh pemilik merek. Ini dapat mencakup kampanye iklan, promosi, dan dukungan pemasaran lainnya yang dapat meningkatkan visibilitas dan daya tarik merek di tingkat lokal.
  6. Kemitraan dan Jaringan: Menjadi bagian dari jaringan franchise memberikan akses ke komunitas bisnis yang dapat memberikan dukungan dan informasi. Pemilik franchise dapat bertukar pengalaman dan belajar dari sesama pemilik franchise, menciptakan lingkungan kolaboratif.
  7. Sistem Operasional yang Terstandarisasi: Franchise menyediakan sistem operasional yang terstandarisasi, termasuk prosedur dan panduan operasional standar (SOP). Ini mempermudah pemilik usaha dalam menjalankan operasi sehari-hari dan menjaga konsistensi di seluruh unit.
  8. Kesempatan Pengembangan Bisnis: Franchise sering kali memberikan kesempatan untuk mengembangkan bisnis dengan membuka lebih banyak unit atau cabang. Pemilik usaha dapat memanfaatkan kesuksesan yang telah dicapai untuk memperluas cakupan geografis.
Baca Juga  Peluang Franchise Roti Ropi: Lezatnya Bisnis dengan Aroma Kopi yang Menggoda

Meskipun ada banyak kelebihan dalam sistem franchise, penting bagi calon pemilik usaha untuk melakukan riset yang cermat dan memastikan bahwa model bisnis dan nilai-nilai merek sesuai dengan tujuan dan nilai mereka sendiri.

Kekurangan dari Usaha Franchise

Meskipun memiliki banyak kelebihan, sistem franchise juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh calon pemilik usaha. Berikut adalah beberapa kekurangan dari model bisnis franchise:

  1. Biaya Awal yang Tinggi: Bergabung dengan sebuah franchise biasanya melibatkan biaya awal yang cukup tinggi. Ini mencakup biaya lisensi, biaya pelatihan, dan biaya lainnya. Bagi beberapa individu atau pengusaha kecil, biaya awal yang signifikan ini dapat menjadi hambatan untuk bergabung dengan franchise tertentu.
  2. Royalti dan Biaya Lainnya: Pemilik franchise harus membayar royalti reguler kepada pemilik merek, yang biasanya berupa persentase dari pendapatan atau laba bersih. Selain itu, ada biaya tambahan seperti biaya pemasaran nasional atau biaya dukungan operasional yang perlu dipertimbangkan.
  3. Keterbatasan Kreativitas dan Kebebasan: Pemilik franchise harus mengikuti pedoman dan standar operasional yang telah ditetapkan oleh pemilik merek. Hal ini dapat membatasi kreativitas dan kebebasan dalam pengelolaan bisnis lokal. Beberapa orang mungkin merasa terbatas dalam mengambil keputusan strategis untuk bisnis mereka.
  4. Pemilihan Lokasi yang Terbatas: Pemilik franchise mungkin memiliki keterbatasan dalam memilih lokasi untuk bisnis mereka. Lokasi yang diizinkan mungkin sudah ditentukan oleh pemilik merek, dan ini dapat mempengaruhi potensi keberhasilan bisnis.
  5. Ketergantungan pada Reputasi Merek: Meskipun memiliki reputasi merek yang baik dapat menjadi keuntungan, namun pemilik franchise juga menjadi sangat tergantung pada reputasi tersebut. Jika terjadi skandal atau masalah yang melibatkan merek, ini dapat berdampak negatif pada semua unit franchise.
  6. Pemilihan Supplier Terbatas: Pemilik franchise sering kali diharuskan menggunakan pemasok yang sudah ditentukan oleh pemilik merek. Hal ini dapat membatasi fleksibilitas dalam pemilihan dan negosiasi dengan pemasok lokal.
  7. Persaingan Internal: Dalam jaringan franchise yang besar, terkadang terjadi persaingan internal antar unit. Hal ini dapat menciptakan situasi di mana unit-unit franchise bersaing satu sama lain daripada bersaing dengan bisnis di luar jaringan.
  8. Ketidakpastian Perubahan Bisnis: Kebijakan dan prosedur operasional dapat berubah oleh pemilik merek. Pemilik franchise harus siap menghadapi perubahan ini, dan terkadang perubahan tersebut mungkin tidak sesuai dengan harapan atau strategi bisnis mereka.

Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan franchise, penting bagi calon pemilik usaha untuk memahami baik kelebihan maupun kekurangan model bisnis tersebut dan memastikan bahwa ini sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai mereka.

Tips Pengembangan dari bisnis Franchise

Untuk memaksimalkan pengembangan bisnis franchise, berikut beberapa tips yang dapat membantu:

  1. Pilih Franchise yang Sesuai: Lakukan riset menyeluruh sebelum memilih franchise. Pastikan bahwa model bisnis, nilai merek, dan dukungan yang diberikan sesuai dengan visi dan tujuan Anda sebagai pemilik usaha.
  2. Pelajari Franchise yang Sudah Sukses: Teliti franchise-franchise yang telah berhasil dalam industri atau pasar yang serupa. Pahami strategi mereka, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana mereka berhasil mengatasi.
  3. Perhatikan Lokasi dan Pasar: Pemilihan lokasi sangat penting. Pastikan untuk memahami pasar lokal, persaingan di sekitar, dan apakah konsep bisnis franchise tersebut sesuai dengan preferensi konsumen di area tersebut.
  4. Bangun Hubungan Baik dengan Pemilik Merek: Komunikasi yang baik dengan pemilik merek dapat memberikan manfaat besar. Jalin hubungan yang kuat untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut, informasi terkini, dan pemahaman yang lebih baik tentang visi jangka panjang merek.
  5. Pelajari Kontrak dengan Teliti: Sebelum menandatangani kontrak, baca dengan seksama dan pahami setiap klausa. Pertimbangkan juga aspek-aspek seperti royalti, durasi kontrak, dan hak serta kewajiban Anda sebagai mitra.
  6. Bergabung dengan Jaringan Franchise: Terlibat dalam jaringan franchise dapat memberikan kesempatan untuk bertukar pengalaman, mendapatkan wawasan, dan mendukung satu sama lain. Bergabung dengan seminar, konferensi, atau komunitas online dapat menjadi langkah yang baik.
  7. Berfokus pada Pelayanan Pelanggan: Pelanggan yang puas adalah kunci keberhasilan. Pastikan untuk memberikan pelayanan pelanggan yang baik dan sesuaikan dengan kebutuhan lokal. Umpan balik pelanggan dapat menjadi sumber informasi berharga untuk peningkatan.
  8. Terus Tingkatkan Kualitas Produk dan Layanan: Perhatikan umpan balik pelanggan dan terus tingkatkan kualitas produk atau layanan yang Anda tawarkan. Inovasi dan adaptasi terhadap tren pasar dapat membantu tetap relevan di mata konsumen.
  9. Manfaatkan Pemasaran Secara Efektif: Gunakan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan visibilitas merek di tingkat lokal. Pahami media sosial, pemasaran online, dan teknik pemasaran lainnya yang sesuai dengan audiens target Anda.
  10. Lakukan Pelatihan Karyawan secara Berkala: Karyawan yang terlatih dengan baik dapat memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Pastikan untuk memberikan pelatihan secara berkala dan memastikan karyawan memahami SOP dan standar kualitas yang ditetapkan.
  11. Pantau Kinerja Keuangan: Pantau kinerja keuangan bisnis secara teratur. Evaluasi profitabilitas, biaya operasional, dan proyeksi pendapatan untuk dapat mengambil keputusan yang lebih baik terkait pengembangan bisnis.
  12. Jaga Reputasi Merek: Reputasi merek sangat penting. Selalu jaga kualitas produk dan layanan agar reputasi positif dapat dijaga, yang dapat membantu menarik lebih banyak pelanggan.
Baca Juga  Franchise Teh Kota 2024: Syarat, Harga, dan Cara Daftarnya

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, pemilik franchise dapat meningkatkan peluang keberhasilan bisnis mereka dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Manajemen Keuangan untuk Franchise

Manajemen keuangan yang baik sangat penting dalam menjalankan bisnis franchise. Berikut beberapa tips untuk mengelola keuangan bisnis franchise dengan efektif:

  1. Rencanakan Anggaran: Buat rencana anggaran yang komprehensif untuk mengidentifikasi semua pengeluaran yang mungkin terjadi. Sertakan biaya awal, biaya operasional bulanan, royalti, dan biaya-biaya lainnya.
  2. Pahami Biaya Total Pengeluaran: Teliti dan pahami dengan baik semua biaya yang terkait dengan kepemilikan bisnis franchise. Ini termasuk biaya lisensi, royalti, biaya pelatihan, dan biaya-biaya lainnya yang mungkin timbul selama operasional bisnis.
  3. Pantau Kas dan Pembiayaan: Pantau arus kas harian dan pastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan. Kelola pembiayaan dengan bijaksana dan hindari mengambil hutang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
  4. Sertakan Cadangan Keuangan: Selalu sertakan cadangan keuangan dalam anggaran Anda untuk mengantisipasi kejutan atau perubahan tak terduga. Memiliki cadangan keuangan membantu melindungi bisnis dari tekanan keuangan yang tiba-tiba.
  5. Lakukan Pemantauan dan Evaluasi Rutin: Pantau kinerja keuangan bisnis secara rutin. Evaluasi laporan keuangan untuk melihat tren, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan membuat keputusan yang berdasarkan data yang akurat.
  6. Optimalkan Pengeluaran: Cari cara untuk mengoptimalkan pengeluaran. Perbandingan harga dari pemasok yang berbeda, negosiasi kontrak, dan identifikasi area di mana penghematan dapat dicapai tanpa mengorbankan kualitas.
  7. Kendalikan Stok dengan Bijaksana: Kelola stok dengan bijaksana untuk menghindari pemborosan. Jangan biarkan persediaan menumpuk atau kedaluwarsa, karena hal ini dapat mengakibatkan kerugian finansial.
  8. Lakukan Pemantauan terhadap Penerimaan: Pemantauan yang cermat terhadap penerimaan harian dan bulanan membantu dalam memahami pola-pola penjualan. Ini dapat membantu Anda dalam mengelola persediaan, memperkirakan pendapatan, dan membuat keputusan yang lebih baik.
  9. Perhatikan Pajak dan Kewajiban Keuangan Lainnya: Pastikan untuk memahami dan memenuhi semua kewajiban pajak bisnis. Pelanggaran pajak dapat menyebabkan masalah hukum dan keuangan yang serius.
  10. Gunakan Sistem Perangkat Lunak Keuangan: Manfaatkan perangkat lunak keuangan yang dapat membantu Anda memantau dan mengelola keuangan bisnis dengan lebih efisien. Sistem ini dapat membantu dalam pembuatan laporan keuangan yang akurat dan pemantauan yang lebih mudah.
  11. Investasikan dengan Bijaksana: Pertimbangkan dengan hati-hati setiap investasi besar yang akan Anda buat. Pastikan bahwa investasi tersebut dapat memberikan pengembalian yang sebanding dan mendukung pertumbuhan bisnis Anda.
  12. Konsultasikan dengan Ahli Keuangan: Jika perlu, konsultasikan dengan ahli keuangan atau akuntan untuk mendapatkan saran profesional. Mereka dapat memberikan pandangan yang objektif dan membantu Anda membuat keputusan keuangan yang bijaksana.
Baca Juga  Franchise Barbershop: Investasi Cerdas di Dunia Usaha Gaya Rambut

Dengan menjalankan praktik-praktik manajemen keuangan yang bijaksana, pemilik bisnis franchise dapat meningkatkan stabilitas keuangan dan memberikan pondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang

Tips Memasarkan dari Usaha Waralaba

Memasarkan bisnis franchise dengan efektif adalah kunci kesuksesan dalam menarik pelanggan dan membangun citra merek. Berikut adalah beberapa tips untuk memasarkan bisnis franchise:

  1. Pahami Target Pasar: Identifikasi dan pahami dengan baik target pasar Anda. Ketahui siapa konsumen potensial Anda, apa kebutuhan dan preferensi mereka, serta di mana mereka sering berada.
  2. Gunakan Media Sosial: Manfaatkan kekuatan media sosial untuk membangun kehadiran online bisnis Anda. Buat konten menarik, berpartisipasi dalam diskusi, dan gunakan iklan berbayar untuk meningkatkan visibilitas merek.
  3. Penawaran Spesial dan Diskon: Tawarkan promosi khusus, diskon, atau paket bundel untuk menarik perhatian pelanggan baru. Strategi harga yang menarik dapat menjadi daya tarik kuat.
  4. Bekerja Sama dengan Influencer: Jalin kerjasama dengan influencer yang relevan dengan industri atau pasar Anda. Influencer dapat membantu meningkatkan kesadaran merek dan membantu memperluas jangkauan target pasar.
  5. Partisipasi dalam Acara Lokal: Ikut serta dalam acara-acara lokal, pameran dagang, atau kegiatan komunitas untuk membangun hubungan dengan pelanggan potensial secara langsung. Ini juga dapat meningkatkan visibilitas merek di tingkat lokal.
  6. Buat Program Loyalti: Bangun program loyalitas pelanggan yang menarik. Hadiah atau diskon khusus untuk pelanggan setia dapat meningkatkan retensi pelanggan dan memotivasi mereka untuk kembali.
  7. Optimalkan SEO Lokal: Pastikan situs web bisnis Anda dioptimalkan untuk pencarian lokal. Pembaruan terus-menerus dengan konten yang relevan dan informasi kontak yang jelas dapat membantu pelanggan menemukan bisnis Anda lebih mudah.
  8. Bekerjasama dengan Bisnis Lokal Lain: Jalin kerjasama dengan bisnis lokal lain di sekitar Anda. Ini dapat mencakup promosi bersama, acara bersama, atau dukungan saling memasarkan.
  9. Buat Merek yang Menginspirasi: Bangun merek yang memiliki cerita dan nilai-nilai yang dapat menginspirasi pelanggan. Merek yang memiliki makna lebih cenderung menarik perhatian dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
  10. Berikan Pelayanan Pelanggan yang Unggul: Pelayanan pelanggan yang baik adalah kunci keberhasilan. Pastikan karyawan dilatih dengan baik untuk memberikan pengalaman positif kepada pelanggan.
  11. Manfaatkan Review dan Testimoni: Minta pelanggan untuk memberikan ulasan positif dan testimoni. Gunakan ulasan ini dalam kampanye pemasaran Anda untuk membangun kepercayaan calon pelanggan.
  12. Lakukan Pemasaran Berbasis Lokal: Fokus pada strategi pemasaran yang berbasis lokal. Gunakan media cetak, radio lokal, atau kerjasama dengan pemasar lokal untuk mencapai audiens di daerah tertentu.
  13. Perbarui Menu dan Penawaran: Selalu perbarui menu dan penawaran agar tetap segar dan menarik bagi pelanggan. Penawaran spesial dan produk baru dapat menciptakan antusiasme.
  14. Gunakan Teknologi Terkini: Manfaatkan teknologi seperti aplikasi seluler, pemesanan online, atau program loyalitas digital untuk mempermudah pelanggan berinteraksi dengan bisnis Anda.
  15. Lakukan Evaluasi dan Koreksi: Lakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran Anda secara teratur. Analisis data dan umpan balik pelanggan untuk menentukan apakah perlu dilakukan koreksi atau penyempurnaan.

Dengan kombinasi strategi pemasaran yang cerdas dan konsisten, bisnis franchise dapat membangun kehadiran yang kuat di pasar dan menarik perhatian calon pelanggan

Leave a Reply